History

Sejarah pendidikan Bedah Orthopaedi di Indonesia dipelopori oleh Prof. Dr. R. Soeharso di LOP (Lembaga Orthopaedi dan Prothese) Surakarta, pada tahun 1963. Sampai beliau meninggal tahun 1971, sejak itu pendidikan bedah orthopaedi pindah ke Jakarta di bawah bimbingan Care Medico, USA.

Kebutuhan akan tenaga dokter spesialis orthopaedi tergambar melalui kondisi :

  • Masih ada propinsi yang belum memiliki tenaga dokter spesialis orthopaedi
  • Masih ada RS kelas B dan RS kelas C memiliki tenaga dokter spesialis orthopaedi
  • Jumlah dokter spesialis bedah orthopaedi di Indonesia ± 178 orang. Hal ini masih jauh dibawah target PABOI (Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Orthopaedi) pada tahun 2000, yaitu sebanyak 200 orang, dan kebutuhan rasio 1 : 200.000 penduduk.

Saat itu, di Indonesia terdapat 3 center pendidikan Orthopaedi dimana per tahunnya menghasilkan Dokter Spesialis Bedah Orthopaedi (DSBO) sekitar 12 orang, sehingga dibutuhkan pusat pendidikan baru untuk mengatasi masalah tersebut.

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta, dalam upaya peningkatan status dari tingkat menengah menjadi tingkat optimal dan meningkatkan Tri Dharma Perguruan Tinggi Fakultas Kedokteran, berniat untuk menyelenggarakan Program Pendidikan Dokter Spesialis I (PPDS I) dalam bidang ilmu bedah ortopedi, bersama-sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga sebagai calon bapak angkat. Selain itu diperlukan Rumah Sakit Pendidikan untuk menunjang proses pendidikan tersebut disamping RSUD Dr. Moewardi. Sesuai SK.Men.Kes No.511/Menkes/SK/VI/1994 dimana status Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr. R. Soeharso Surakarta sebagai pusat rujukan nasional di bidang orthopaedi, mempunyai fasilitas yang memadai yang dapat dimanfaatkan dalam proses pendidikan PPDS I Orthopaedi.

Pada tahun 1994, Organisasi Profesi Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Orthopaedi Indonesia (PABOI) mengeluarkan rekomendasi tentang pendirian Program Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Orthopaedi FK Universitas Sebelas Maret, sesuai surat ketua PABOI No. 97 SKP/VIII/1994 dan kesediaan Fakultas Kedokteran Airlangga sebagai bapak angkat dalam program pendidikan dokter spesialis sesuai dengan Surat Dekan FK UNAIR No.2054/PT.03.H5.FK/1.6/1994.